Majene

Selasa, 18 Februari 2020 | 19:55

Posko Perjuangan Bakal Cawabup Majene Sudarman AR/ Ist

Mamuju, Sulbarkita.com -- Bakal Calon Wakil Bupati (Cawabup) Majene, Sudarman AR membangun rumah adat Provinsi Aceh di Jalan Jendral Ahmad Yani, Lingkungan Garoggo, Kelurahan Baru, Kecamatan Banggae. Rumah tersebut bakal dijadikan sebagai posko perjuangannya menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Majene 23 September.

“Rumah ini akan menjadi tempat diskusi dalam menentukan arah politik saya. Bisa saja memakai rumah keluarga untuk diskusi, tetapi itu dihindari karena keluarga saya banyak berprofesi sebagai PNS,” ujarnya melalui pesan pendek WhatsApp, Senin, 17 Februari 2020.

Rumah tersebut berukuran 5x9 meter persegi dengan ketinggian sekitar 5 meter. Letaknya sekitar 600 meter di sebelah barat Kantor Bupati Majene. Posisinya menyampingi Jalan Jendral Ahmad Yani, menghadap ke Timur.

“Sementara dana yang dihabiskan semuanya sekitar Rp 90 juta. Rumah itu berdiri di atas tanah warisan puang nenek saya Tomalamber di Banggae (Ulama yang dimakamkan di halaman masjid Rangas, Kabupaten Majene). Saat ini tanah warisan saya di Garogo ditempati sekitar 1.200 orang wajib pilih,” ucap Sudarman.

Baca Juga:

Bakal Cawabup Majene Sudarman AR Cucu Pejuang Mandar

Menurut dia, alasannya membangun posko dari rumah adat provinsi berjuluk Serambi Mekkah ini karena bentuk kecintaannya kepada sang Istri, yakni Daryanti. “Allah SWT takdirkan saya beristri dengan Inong atau wanita Aceh,” kata dia.

Daryanti ialah perempuan berdarah Aceh. Sudarman yang merupakan prajurit TNI ini bertemu dengan sang istri saat dirinya bertugas di Satagas Rencong Sakti Marinir pada 1997. Mereka pun dikaruniai 3 orang putra yakni Andi Teuku Mardian, Fadlul Rahman dan Aco Billah Pamoso. Saat ini Sudarman bertugas di Batayon Infantri 2 Marinir Cilandak Jakarta Selatan.

Sudarman menceritakan kesamaan antara adat Aceh dan Suku Mandar, misalnya jenis kue, pengelolaan buah kelapa menjadi minyak, masakan dari ikan. “Karena banyaknya persamaan itu, syariat Islam di Aceh akan cocok diterapkan di Majene,” tuturnya.

Aceh merupakan daerah pertama yang menerima kedatangan Islam tepatnya di Kerajaan Samudra Pasai yang terletak di pesisir pantai utara Sumatra. Oleh karenanya, Sudarman ingin menerapkan semangat keberislaman suku bangsa Aceh tersebut di Majene. “Saya ingin mengadopsi syariat di Aceh yang lebih duluan memeluk Islam,” ucapnya.

Sudarman menceritakan kesamaan antara adat Aceh dan Suku Mandar, misalnya jenis kue, pengelolaan buah kelapa menjadi minyak, masakan dari ikan. “Karena banyaknya persamaan itu, syariat Islam di Aceh akan cocok diterapkan di Majene,” tuturnya.

Ia pun segera meresmikan rumah Aceh tersebut yang dikemas dalam bentuk Islami, yakni mengundang anak yatim, tausiah dan do’a bersama untuk memohon rahmat dari sang pencipta. “Saya ingin berjuang di atas kaki saya sendiri tanpa melibatkan keluarga yang berpotensi langgar aturan yang ada,” kata Sudarman. 

ADVERTORIAL



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas