Pasangkayu

Jumat, 28 Agustus 2015 | 12:12

Ilustrasi padi gagal panen

MAMUJU UTARA-- Sekitar 600 hektar lahan padi di Mamuju Utara (Matra) terancam gagal panen atau puso, akibat kemarau panjang sejak dua bulan terakhir. Wilayah terparah terjadi di Desa Randomayang dan Dusun Salunggabo, Kelurahan Pasangkayu.

Tanaman padi yang memenuhi persawahan warga terlihat menguning, padahal musim panen belum juga tiba. Kondisi tersebut terjadi lantaran sawah mengalami kekeringan. Persediaan air semakin menipis lantaran hanya mengandalkan hujan.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Mamuju Utara, Abdul Kahar, mengatakan pemerintah menyumbang sejumlah mesin pompa air untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Ia berharap bantuan tersebut bisa menyelamatkan padi warga dari ancaman gagal panen.

Kepala Seksi Dinas Pertanian dan Peternakan, Misbahuddin SP, mengatakan sebanyak 3 unit mesin pompa air diberikan kepada masing-masing petani di Desa Bambaira, Desa Sarude, dan Desa Martasari. Namun, mesin tak maksimal karena sumber air di sekitar persawahan semakin dangkal. "Debit air di sungai turun. Petani kesulitan mengairi persawahan sehingga tidak maksimal," katanya.

Patahuddin, seorang petani di Mamuju Utara menyatakan merugi akibat kemarau panjang ini. Sebab, tanaman padinya yang hampir panen, terpaksa gagal karena kekurangan air. Ia berharap bantuan pompa mesin dari pemerintah diserahkan secara cepat ke para petani agar tak mengalami nasib seperti dirinya.

AM



Komentar Untuk Berita Ini (0)

Posting komentar

Nama
Lokasi
Email
URL
Komentar
  captcha contact us
Silakan masukkan kode diatas